Kemen PANRB Minta Komitmen Tinggi Pemda Untuk Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

By Admin

nusakini.com-- Dalam rangka akselerasi percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kembali mengadakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017.

Langkah tersebut merupakan perwujudan untuk memotivasi unit-unit pelayanan publik di Indonesia dalam menciptakan inovasi baru di bidangnya masing-masing agar dapat meraih capaian kepuasan masyarakat dalam menggunakan pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah di segala sektor seperti kesehatan, pendidikan, dukcapil, layanan darurat, serta keamanan. 

Sekretaris Deputi Kedeputian Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) Dwi Yoga mengatakan untuk membuat sebuah inovasi pelayanan publik diperlukan dukungan serta dorongan dari para pemimpinnya. Selain itu inovasi yang akan dan tengah dibuat oleh pemerintah daerah harus menjadi budaya, tidak sekedar dibuat untuk ikut serta dalam sebuah kompetisi. Untuk itu kepala daerah diminta untuk terus mendukung inovasi yang telah dibuat oleh para aparatur sipil negara untuk menciptakan pelayanan publik yang revolusioner kedepannya. 

"Sebaik apapun inovasi yang diciptakan, kalau tidak ada komitmen dari para pimpinan akan percuma. Maka dari itu perlu adanya kerja sama antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta ASN yang harus bergandeng tangan demi terwujudnya sistem pelayanan publik yang semakin baik kedepan," ujarnya dalam acara Coaching Clinic Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik pada Pemerintah Provinsi yang diselenggarakan di Kantor Kemen PANRB, Jakarta, Kamis (16/2). 

Acara Coacing Clinic yang diinisiasi Kedeputian Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB ini merupakan batch 6 yang merupakan rangkaian terakhir dalam sosialisasi kompetisi inovasi pelayanan publik. Adapun wilayah pemerintah daerah yang berpartisipasi pada kesempatan kali ini adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur. 

Yoga menyampaikan jika kegiatan coaching clinic ini bertujuan untuk memberikan pelatihan teknis bagi para instansi inovator (pencipta inovasi) dalam meningkatkan kualitas inovasi yang telah mereka ciptakan. Sedangkan kompetisi inovasi pelayanan publik yang sudah diadakan sejak tahun 2014 bertujuan menjaring pelayanan publik terbaik dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMD dan BUMN agar dapat diterapkan pada unit-unit pelayanan publik lainnya di Indonesia yang menyelenggarakan pelayanan serupa. 

Selain itu, kompetisi yang diselenggarakan Kementerian PANRB merupakan sebuah dorongan bagi para inovator yang terpilih untuk menjadi bahan transfer pengetahuan atau replikasi inovasi pelayanan publik. Dengan demikian diharapkan pelayanan pemerintah kepada masayarakat akan semakin baik, hal tersebut sesuai dengan program Nawacita yang dicetuskan oleh Presiden RI Joko Widodo. 

Setidaknya ada 4 kategori yang diperlombakan dalam Kompetisi Pelayanan Publik tahun 2017, yaitu Tata Kelola Pemerintah yang meliputi unsur partisipasi, akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan efisiensi penyelenggaran pemerintah.Selain itu terdapat kategori Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, kemudian kategori Perbaikan Kesejahteraan Sosial dalam penyelesaian permasalahan sosial, serta kategori Pelayanan Langsung kepada masyarakat. 

Sedangkan untuk kriteria inovasi pelayanan publik ada 4 hal yang menjadi penilaian panelis. Pertama, pendekatan baru yang memunculkan gagasan yang unik dan pendekatan baru dalam penyelesaian masalah ataupun modifikasi dari inovasi pelayanan publik yang telah berhasil dalam perbaikan penyelenggaran pelayanan publik.

Kedua, produktivitas yang memberikan bukti melalui hasil implementasi. Ketiga, memberikan manfaat terhadap peningkatan atau perubahan kondisi sebelum inovasi dilakukan dan sebagai daya ungkit terhadap percepatan perbaikan kualitas pelayanan publik. Serta kriteria yang terakhir adalah berkelanjutan dimana inovasi pelayanan publik dapat terus dipertahankan, diinplementasikan dan dikembangkan dengan dukungan program dan anggaran tugas dan fungsi organisasi serta hukum.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan Syaiful Alam sebagai salah satu peserta Coaching Clinic Inovasi Pelayanan Publik Batch 6, mengaku kegiatan coaching clinic yang diselenggarakan Kementerian PANRB sangat penting, karena dengan demikian seluruh SKPD yang memberikan pelayanan langsung terhadap masyarakat mendapatkan pembinaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas diwilayahnya. 

Karena memang diakuinya, pelayanan publik diwilayahnya dirasa masih kurang optimal. Dengan adanya coaching clinic ini, ilmu yang didapatkan dari Kedeputian Pelayanan Publik Kemen PANRB dapat memberikan inspirasi bagaimana menyusun proposal yang baik untuk dapat berpartisipasi dalam kompetisi inovasi pelayanan publik demi terwujudnya pelayanan kepada publik yang prima. 

"Kita berharap agar SKPD terkait pelayanan langsung, bisa berpedoman kepada langkah-langkah yang sudah disampaikan pihak Kementerian PANRB, sehingga dapat ciptakan keberhasilan dalam mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik," katanya. 

Selain itu, Kabag Ortala Pemkab Parigi Moutong Sulawesi Tengah Alina yang juga mengikuti Coaching Clinic Inovasi Pelayanan Publik Batch 6, menilai bahwa kegiatan Coaching Clinic dirasa sangat baik dan bermanfaat, karena dengan adanya kegiatan tersebut dapat memberi gambaran kepada para inovator didaerah untuk membuat inovasi pelayanan publik yang bermanfaat baik bagi instansi maupun masyarakat kedepannya. 

"Kegiatan ini sangat bagus dan baik untuk diikuti oleh aparat pemerintah penyelenggara pelayanan publik, sehingga para kepala SKPD memiliki gambaran untuk membuat inovasi pelayanan publik kedepan didaerahnya. Walau belum punya judul tapi kita tahu apa yang mesti dibuat terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan terhadap masyarakat," ujarnya. 

Dirinya pun mengatakan jika pemerintah daerahnya ingin berpartisipasi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2017. Setelah mengikuti kegiatan ini, pihaknya akan langsung menyampaikan kepada kepala daerah untuk mempersiapkan secara matang unit pelayanan publik yang memiliki inovasi signifikan di daerahnya. Untuk itu menurutnya komitmen pimpinan dirasa penting dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima melalui partisipasi dalam kompetisi Pelayanan Publik tahun 2017. (p/ab)